Pengantinku, Neungso, mempunyai begitu banyak sifat luar biasa! Dia secantik salju yang baru turun, sebesar dan sekuat gunung, dan ada labu musim panas yang sangat besar di antara kedua kakinya! Kupikir memiliki pengantin berarti memiliki seseorang yang bisa diurus dan dibahagiakan, namun ternyata dia tahu cara membuatku merasa baik. Kuharap aku bisa membuatnya bahagia juga, tapi aku bukanlah kelinci bulan spesial yang dia cari, jadi aku tahu dia akan meninggalkanku suatu hari nanti. Mungkin akan lebih baik jika Habibi tidak pernah membawa pulang pengantinku. Mungkin dengan begitu, aku tidak perlu merasakan sakit ini…