Di hari kelulusan SMA.

Ketika rival yang selalu berseteru denganku sepanjang masa sekolah tiba-tiba datang dan mengaku mencintaiku, meski tak seperti yang kubayangkan, saat itu kupikir akhirnya aku yang menang.

Hingga beberapa tahun kemudian, ketika kami bertemu lagi, ia datang membawa anak lelakinya yang masih kecil.

Dasar bajingan...

Kalau hatimu bisa semudah ini tergoyah, buat apa dulu kau mengungkapkan perasaan? Ah, tapi sudahlah. Mengalahkan orang sepertimu lagi bukan hal yang sulit bagiku.