Ketahuan. Oleh teman masa kecilku.
Apa yang ketahuan? Preferensi seksualku.

Namun, masalahnya adalah preferensiku itu sedikit, tidak, sangatlah tidak biasa.

Taman di waktu subuh yang sudah lewat pukul 3 pagi.
Sialnya, aku bertemu teman masa kecil yang sudah 14 tahun kukenal.

"Ayo, aku antar pulang."
"T-tidak perlu... Aku tidak apa-apa."
"Tidak apa-apa apanya. Sekarang sudah lewat pukul 3 pagi. Pergilah, aku antar pulang."

Kalau berdiri, aku tamat.
Sooa berpikir begitu sambil menempelkan tubuhnya erat di bangku dingin. Namun, karena kekuatan kasar Taehwa, akhirnya tubuh Sooa yang melekat pada bangku pun terlepas.

"Ugh… T-tidak… Jangan…!"

Clek.
Taman di subuh yang tenang itu terlalu sunyi. Suara aneh itu terdengar jelas sampai ke telinga Taehwa.

Benar saja. Di tempat Sooa duduk, ada sebuah dildo besar dengan alat penghisap yang terpasang erat pada bangku.

Saat itu juga, Sooa menepis tangan Taehwa dengan kasar dan berlari. Dia tidak bisa tahan berada di tempat itu lebih lama. Tapi dari belakangnya, suara keras terdengar.

"Hei, Yoo Sooa! Ambil dildo-mu! Masa kamu tinggalin itu menempel di bangku begitu saja!"