Sebuah pernikahan yang tidak pernah bahagia sehari pun.
Ketika pemberontakan meletus, kaisar, suamiku, meninggalkanku dan melarikan diri.
Pasrah menunggu kematian yang akan datang, seorang pria muncul di hadapanku.

"Mengapa kau tidak melarikan diri!"
"Duke Vallestein...?"
"Tidak ada waktu. Ikuti jalan ini dan kabur dari istana."

Seorang biadab, asal usulnya tidak diketahui.
Dikenal sebagai pahlawan perang yang kejam.
Seorang pria, yang sebelumnya tidak pernah kukenal, akhirnya tewas secara tragis saat mencoba melindungiku.

"Aku telah menemukan permaisuri. Bunuh dia!"

Dan pada malam itu, aku juga kehilangan nyawaku.

"Kupikir aku sudah mati, tapi..."
Aku telah kembali dua tahun ke masa lalu.
Dan di sana, di sebuah pesta yang diadakan di istana, aku bertemu dengannya lagi.

"Ya ampun, bukankah itu Duke Vallestein?"
"Terlepas dari kepahlawanannya, bukankah gelar Duke merupakan posisi yang terlalu tinggi bagi seorang pria yang asal usulnya tidak diketahui?"
"Apakah ada wanita muda yang benar-benar ingin menikahi pria seperti itu?"

Sekembalinya dari perang yang panjang dan berdarah, tatapan menghina diarahkan pada sang Adipati. Karena tidak tahan melihat perlakuan seperti itu, akhirnya aku membuat kecelakaan.

"Maukah kau menikah denganku?"
"Tolong berhentilah bermain-main."

Hasilnya adalah penolakan yang menggema.
Namun, takdir menentukan bahwa ia harus menikah, di bawah perintah kaisar.

"Tidak ada cinta dalam pernikahan ini, jadi aku tidak akan berbagi ranjang denganmu sebagai suami istri."

Begitulah pernikahan kontrak itu diatur.
Tapi pria ini... tindakan dan kata-katanya berbeda?
Bertentangan dengan kata-katanya yang dingin, ia akan melakukan apa saja untukku.
Bahkan pada hari-hari ketika aku sakit, ia menyelinap masuk di malam hari, tidak tidur, dan merawatku.

Ekspresinya selalu dingin, tetapi telinganya memerah seperti hendak pecah.